Tugas Akhir/Proyek Akhir
ANALISIS SISTEM KONTROL CASCADE LEVEL DAN LAJU ALIRAN WORKING SOLUTION PADA VESSEL HIDROGENATOR DEGASSER DI PABRIK H2O2 PT. PUPUK ISKANDAR MUDA
Hidrogen peroksida atau yang lebih dikenal dengan rumus kimianya adalah H2O2 merupakan senyawa organik yang memiliki sifat oksidator yang kuat. Dalam bidang industri penggunaan hidrogen peroksida cukup luas diantaranya digunakan sebagai zat pengental atau bleacing agent pada industri pulp, kertas, dan tekstil dan berfungsi sebagai senyawa pengoksidasi nonpolluting agent. Produksi hidrogen peroksida (H2O2) didasarkan atas sirkulasi larutan kerja atau “working solution” (WS) dan prosesnya dikenal dengan istilah “Autoxidation Process”. Di dalam proses pembuatan H2O2, terjadi suatu reaksi di hidrogenator (R1031) yang mana proses tersebut dinamai proses hidrogenasi. Apabila level hidrogenator degasser atau S1032 berada di level 20% (alarm LOW) dan 80% (alarm HIGH), akan tetapi apabila level berada di 10% (LOW LOW) dan 90% (HIGH HIGH) maka P-1022 akan trip atau mati. Apabila hal tersebut terjadi sistem akan mengalami kegagalan seperti kerusakan pada pompa, kompressor, dan reaksi proses yang tidak berlangsung secara optimal. Sistem kontrol kaskade banyak digunakan dalam industri untuk meningkatkan stabilitas dan keandalan proses dengan mengintegrasikan loop primer dan sekunder. Parameter kesalahan (error) digunakan untuk mengukur perbedaan antara level aktual dalam tangki dengan nilai setpoint, yang menunjukkan tingkat akurasi sistem dalam mencapai target pengendalian. Sementara itu, standar deviasi digunakan untuk menilai tingkat fluktuasi level air di sekitar rata-rata, yang mencerminkan stabilitas sistem kontrol cascade dalam mengatasi variasi aliran yang terjadi di tangki. Pengukuran dilakukan dengan mencatat data level air dan flow secara real-time selama periode tertentu. Data tersebut kemudian dianalisis untuk menghitung nilai rata-rata, kesalahan absolut, dan standar deviasi level air. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai kesalahan (error) ialah 1,28% dan standard deviasi (SD) yaitu 1,58%, sehingga sistem cascade control memiliki performa yang lebih baik dibandingkan kontrol tunggal, ditunjukkan oleh error yang lebih kecil dan nilai standar deviasi yang rendah.
Kata Kunci: Hidrogen peroksida, autoxidation proses, working solution, sistem kontrol cascade, Kesalahan (error), standard deviasi, performa sistem.
Tidak tersedia versi lain