Tugas Akhir/Proyek Akhir
Pemanfaatan Fly Ash Nagan Raya Terhadap Perbaikan Mercu Bendung Dengan Metode Self Compacting Pasta
Salah satu konstruksi bangunan air yang sering menggunakan beton adalah mercu
bendung. Meskipun demikian, seiring waktu bangunan ini akan mengalami
kerusakan yang diakibatkan oleh erosi (gesekan air) yang melaluinya. Proses korosi
ini lama kelamaan akan melemahkan ikatan antara beton dan tulangan. Peneliti
menganalisa bahwa kerusakan tersebut dapat diselesaikan dengan metode Self
Compacting Pasta. Fly ash adalah material yang berasal dari sisa pembakaran batu
bara yang mempunyai kadar semen yang tinggi dan bersifat pozzolan. Sifat
pozzolan tersebut ialah sifat senyawa yang mengandung alumina dan silika.
Penelitian ini menerapkan variasi persentase fly ash sebesar 0%, 5%, 10%, 15%,
20%, 25% dan 30% dari berat semen. Material fly ash dan bahan tambah berupa
superplasticizer mempengaruhi nilai workability. Setting time tercepat terjadi pada
FAS 0,35 variasi persentase fly ash 25% yaitu 3 jam 7 menit, sedangkan setting time
terlama terdapat pada FAS 0,30 variasi persentase fly ash 30% yaitu 8 jam 5 menit.
Pengujian berupa uji kuat tekan pasta dengan kubus 50 x 50 x 50 mm dilakukan
pada umur 1, 3, 7 dan 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan menunjukkan material fly
ash dapat memberikan pengaruh terhadap kuat tekan rata-rata. Nilai kuat tekan
tertinggi terdapat pada FAS 0,30 pada variasi persentase fly ash 0% mencapai 67,73
Mpa dengan umur 28 hari. sedangkan kuat tekan paling rendah terjadi pada FAS
0,40 variasi persentase fly ash 20% mencapai 15.18 Mpa pada umur 1 hari. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa semakin lama umur pasta campuran fly ash
semakin keras pula pasta tersebut sehingga dapat meningkatkan kuat tekannya.
Kata kunci: Fly Ash, Workability, Setting Time, Kuat Tekan.
Tidak tersedia versi lain